Judul : The Da Vinci
Code
Author : Dan Brown
Genre : Mystery,
Thriller,
ISBN : 1400079179
Memukau
Nalar
Mengguncang
Iman
Novel ini dibuka dengan pengakuan Dan Brown bahwa "Semua deskripsi karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritus rahasia dalam novel ini adalah akurat, walaupun klaim ini diperdebatkan oleh para sarjana akademisi dalam diskusi-diskusi buku. Para penggemar memuji bahwa buku ini kreatif, walaupun kritikus juga menyerang dengan mengatakan ketidakakuratannya dan tulisan yang buruk, dan mengutuk pendirian yang kontroversial pada peran Gereja Kristen.
Novel ini menceritakan usaha Robert Langdon, Profesor Simbologi
Agama di Universitas Harvard, untuk memecahkan misteri
pembunuhan kurator
terkenal Jacques Saunière dari Museum Louvre di Paris. Mayat Saunière ditemukan telanjang di dalam ruang
kerjanya dan posisi seperti gambar terkenal Leonardo da Vinci, Vitruvian Man,
dengan suatu pesan acak (cryptic) yang tertulis di samping tubuhnya dan
sebuah Pentagram
tergambar di perutnya dengan darahnya sendiri. Interpretasi dari pesan
tersembunyi dalam karya terkenal Leonardo, termasuk Mona Lisa dan Perjamuan
Terakhir, menjadi figur menyolok dalam pemecahan misteri ini.
Konflik utama pada novel ini seputar pemecahan dua
misteri yaitu; (1) rahasia apa yang dilindungi Saunière sehingga mendorong
pembunuhannya?, dan (2) siapakah dalang di belakang pembunuhannya? Kusutnya
misteri membutuhkan solusi bagi rangkaian problem yang sangat sulit, mencakup anagram
(permainan huruf-kata) dan teka-teki angka. Solusinya sendiri menemukan
hubungan erat dengan kemungkinan lokasi Holy Grail dan suatu perkumpulan
misterius yang disebut Priory of Sion, juga Knights Templar.
Organisasi Katolik Opus Dei juga digambarkan secara menyolok dalam alur cerita.
Jacques Saunière kemudian diketahui adalah seorang
pemimpin Biarawan Sion yang mendedikasikan seumur hidupnya untuk menjaga
kerahasiaan lokasi Holy Grail. Biarawan Sion adalah perkumpulan
rahasia paling berpengaruh di dalam sejarah Dunia Barat,
disebut-sebut sebagai Rosicrucian-esque ludibrium modern. Sebelumnya, Leonardo Da Vinci, Sir
Isaac Newton dan beberapa tokoh lainnya pernah menjadi pemimpin perkumpulan
ini.
Holy Grail sendiri menjadi sangat penting untuk dijaga
kerahasiaanya karena diduga menyimpan fakta besar mengenai kehidupan Yesus Kistus
dan Maria Magdalena. Fakta inilah yang kemudian memunculkan dugaan bahwa Gereja Katolik
telah terlibat dalam konspirasi untuk menutupi
cerita Yesus
yang sebenarnya. Ini menyiratkan bahwa Vatikan
dengan sadar mengetahui sedang hidup dalam suatu kepalsuan, tetapi mengerjakan
sesuatu demi menjaga kekuasaannya.
Rahasia terbesar yang kemudian membuat geger dunia
dengan kehadiran buku ini adalah cerita tentang fakta bahwa Yesus telah menikah
dengan Maria Magdalena sebelum ia disalib. Pernikahan ini sendiri dikaruniai
anak bernama Sarah. Sarah lah kemudian yang meneruskan nasab Sang Juru Selamat.
Keturunan Yesus inilah yang sebenarnya menjadi hal yang dirahasiakan oleh para Biarawan Sion demi
menjaga keselamatannya. Menurut novel ini, Gereja Katolik merasa terancam
apabila rahasia ini terbongkar. Sophie Nieveau, cucu Jacques Sauniere, di akhir
cerita disebutkan sebagai si penerus nasab “suci” tersebut.
Teka-teki mengenai dalang pembunuhan Sauniere pun dibuat
menegangkan oleh Dan Brown. Pembaca pastinya akan menduga bahwa Opus Dei adalah
dalang pembunuhan tersebut di awal cerita. Namun, Dan Brown lihai dalam “membuat
bingung bin penasaran” pembaca. Di akhir kisah, ia menempatkan Silas, dan Uskup
Aringarosa, Remy serta organisasi mereka yaitu Opus Dei sebagai korban “hasutan”
dari seseorang yang dikenal dengan sebutan “Sang Guru”.
Jati diri “Sang Guru” tersebut pun tak luput dari rasa
penasaran pembaca. Dan Brown pun lihai membuat bingung pembaca untuk menentukan
siapa sosok di balik nama Sang Guru tersebut. Ada yang mengira Bezu Fache,
Uskup Aringarosa, bahkan Remy Lagadec sebagai “Sang Guru”. Namun ternyata, “Sang
Guru” adalah Sir Leigh Teabing, sejarawan yang saking maniaknya dengan Holy
Grail, memperalat organisasi sebesar Opus Dei untuk memuluskan niatnya
mendapatkan cawan suci tersebut.
Novel ini mempunyai beberapa alur cerita yang
berdampingan yang menyertakan tokoh-tokoh berbeda. Kemudian semua alur cerita
berjalan bersama-sama dan terpecahkan pada akhir novel. Novel ini juga
menjelaskan kembali pemaknaan-pemaknaan keliru tentang beberapa hal menyangkut
paganisme, hari lahir Yesus, campur tangan Romawi dalam agama Kristen dan simbol-simbol
alam dan keagamaan.
Novel ini adalah bagian kedua dari trilogi yang dimulai Dan Brown dengan novel Malaikat dan Iblis (Angels and Demons) pada tahun 2000, di mana diperkenalkan karakter Robert Langdon. Sony Columbia Pictures mengadaptasi novel ini ke dalam film, dengan skenario yang ditulis oleh Akiva Goldsman, dan sutradara peraih Academy Award, Ron Howard. Film ini kemudian dirilis pada 19 Mei 2006 ini dibintangi oleh Tom Hanks sebagai Robert Langdon, Audrey Tautou sebagai Sophie Neveu, dan Sir Ian McKellen sebagai Leigh Teabing.
Bagi kalian para penggemar sejarah, pecinta teka-teki, penggila konspirasi, dan pecandu cerita tegang, novel yang satu ini wajib ada dalam daftar buku yang akan ada baca. Kelihaian Dan Brown dalam memberi detail dalam alur cerita serta membuat “bingung bin penasaran” pembaca merupakan nilai lebih dari novel ini. Novel ini bukan sebuah novel dengan kisah detektif biasa. Novel ini adalah novel yang memukau nalar dan mengguncang iman.
0 Comments