Sebentar lagi musim liburan akan
segera tiba. Itu tandanya anda harus mempersiapkan rencana liburan anda
sesegera mungkin. Bagi anda yang ingin berkunjung atau kebetulan sedang berada
di Kota Palu dan sekitarnya, objek wisata yang satu ini rugi jika anda
lewatkan. Objek wisata ini bernuansa alam, memiliki daya tarik dan dapat
menjadi pilihan untuk mengisi waktu liburan. Objek wisata ini dinamakan Lokasi
Objek Wisata Alam Kapopo.
Lokasi Objek Wisata Alam Kapopo
berada di dalam Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sulteng. Objek Wisata Alam
Kapopo pada awalnya merupakan Kawasan Puncak Penghijauan Nasional (PPN) XXX
yang diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada Tanggal 17 Desember 1990.
Pencanangan Tahura sebagai Objek Wisata Alam Kapopo dilakukan oleh Gubernur
Sulawesi Tengah pada Tanggal 25 Januari 2002.
Objek Wisata Alam Kapopo
terletak di Desa Ngata Baru Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Akses menuju lokasi Objek
Wisata Alam Kapopo cukup mudah. Kondisi jalan menuju objek wisata tersebut
cukup baik karena sudah beraspal walaupun di beberapa titik berlubang.
Perjalanan dari Kota Palu ke lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan
selama ± 30 menit.
Objek wisata ini menawarkan
keindahan dari kesatuan antara ekosistem hutan yang didominasi tumbuhan pada
ketinggian 100 – 1.500 dari permukaan laut, dengan kondisi topografi lokasi
yang datar, berbukit dan bergunung, dan kemiringan lokasi antara 8 – 60 persen.
Tumbuhan yang terdapat di sekitar lokasi wisata alam ini diantaranya kayu hitam (Diospyros
celebica), angsana (Pterocarpusindicus), nyatoh (Palaquium
sp) dan cendana (Santalum album). Sedangkan beberapa satwa yang
ada di sekitar objek wisata alam diantaranya burung tekukur hutan (Geopelia
sp., Streptopelis sp), burung kakak tua jambul kuning (Cacatua sulphurea)
dan biawak (Varanus salvator).
Di sekitar lokasi objek
wisata ini terdapat sebuah desa yang sebagian masyarakatnya masih mempercayai
dan melaksanakan tradisi balia yaitu
sebuah upacara ritual penyembuhan penyakit secara spiritual di
kalangan etnis Kaili. Desa ini dinamakan desa Ngata Baru.
Ngata Baru adalah sebuah desa
yang terletak 14 km arah selatan Kota Palu dengan radius 4 km dari perumahan
penduduk Kelurahan Petobo. Desa tersebut berada di dataran tinggi Pegunungan
Bulili. Desa Ngata Baru merupakan kawasan non produktif karena letaknya yang
berada di ketinggian dan kondisi tanahnya yang kurang bersahabat untuk
dijadikan lahan pertanian ataupun perkebunan. Hal ini diperparah lagi dengan
sumber mata air yang terbatas. Maka jadilah kawasan tersebut hanya mampu
ditumbuhi tanaman-tanaman yang mampu bertahan dalam kekeringan.
Nama Ngata Baru sendiri
kurang familiar bagi masyarakat yang telah berusia lima puluh tahun ke atas. Hal ini dapat dimaklumi karena memang wilayah
ini sebelumnya dikenal dengan nama Kapopo. Ketika Kapopo menjadi lokasi Pusat
Pekan Penghijauan Nasional yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun
1990, nama tersebut berubah menjadi Ngata Baru, yang berarti Kampung Baru.
Objek wisata ini memiliki
beberapa sarana penunjang di dalamnya. Beberapa sarana yang ada di antaranya adalah
menara, tracking, outbond, tempat pertemuan dan penginapan. Menara di objek
wisata alam Kapopo terbuat dari besi, yang dapat berfungsi sebagai pemantau
titik api, namun selama ini banyak digunakan untuk membantu pengunjung
menyaksikan panorama alam dari posisi yang lebih tinggi.
Fasilitas tracking
berfungsi untuk keperluan wisatawan berjalan-jalan atau melakukan penelusuan
hutan. Sedangkan shelter berfungsi sebagai tempat beristirahat bagi
pengunjung yang memberikan kenyamanan dan keteduhan. Sarana outbond di
objek wisata alam Kapopo meliputi flying fox (meluncur dari atas
pohon) dan pemainan halang rintang dengan jalan di tambang yang diikat pada
beberapa batang pohon. Outbond merupakan sarana olahraga yang
menantang secara fisik; mental; dan kecerdasan berpikir; bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan interpersonal maupun intrapersonal.
(Disarikan dari berbagai sumber, dengan pengeditan dan penambahan seperlunya)
0 Comments