Akibat
seringnya terjadi pemadaman listrik di wilayah Kota Palu, Slamet Riadi, seorang warga Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, berhasil mengembangkan sebuah alat suplai
daya
bebas gangguan (UPS) yang
menggunakan baterai (aki kering) sebagai catuan daya alternatif. Alat tersebut
diberi nama Save Emergency AX841.
Slamet
Riadi, warga asal DKI Jakarta yang telah tujuh tahun menetap di Kota Palu ini
mengaku mendapat ide untuk membuat alat tersebut karena seringnya terjadi
pemadaman listrik di wilayah Kota Palu. Ia juga sering mendengar keluhan
tentang kualitas lampu darurat yang biasanya tidak bertahan lama. Bertolak dari
hal tersebut, Slamet, yang merupakan lulusan SMKN 3 Jakarta jurusan bubut ini
mulai mencoba merancang alat suplai daya ini dua bulan yang lalu.
Walaupun
berasal dari jurusan bubut, Slamet ternyata lebih menekuni dunia kelistrikan.
Kecenderungan tersebut membuatnya menekuni pekerjaan sebagai tukang servis
alat-alat elektronik di rumahnya. Kecintaannya pada dunia kelistrikan inilah
yang melatarbelakangi lahirnya alat suplai daya ini.
Proses
perakitan alat ini tidak memakan waktu lama. Alat-alat dan bahan-bahan pun mudah
didapatkan karena tersedia di seluruh toko alat-alat elektronik di Kota Palu.
Slamet menuturkan bahwa biaya pembuatan satu alat mencapai sekitar
Rp.700.000.
Save
Emergency AX841 ini memiliki ketahanan baterai selama 10 jam dengan maksimal
daya 100 watt. Proses charger baterainya hanya memakan waktu dua jam dengan
daya maksimal 20 watt. Alat ini dapat marti secara otomatis jika listrik dari
PLN telah hidup.
Keunggulan
alat ini adalah ramah polusi baik polusi udara maupun suara bising. Cara
penggunaan dan pemasangannya pun relatif mudah. Save Emergency AX841 ini
dibanderol Rp.1.500.000, dengan garansi 1 tahun dan gratis pemasangan.
Slamet
mengaku kalau produksi Save Emergency AX841 secara massal masih terkendala
dalam hal pendanaan. Sampai saat ini, ia baru membuat 5 buah Save Emergency
AX841. Ia mengaku hanya membuat jika ada pesanan yang datang. 3 buah telah
dijual kepada pengusaha ayam potong sebagai pengganti genset dan 2 sisanya, ia
pamerkan di stand Kelurahan Palupi dalam Gelar TTG dan Festival Kelurahan ke V
yang berlangsung 3-7 Juni di Lapangan
Vatulemo.
Slamet
berharap, Save Emergency AX841 karyanya ini dapat meraih hasil maksimal sebagai
karya TTG yang terpilih untuk dipamerkan di Gelar TTG Nasional 2015 di Banda
Aceh nanti. Ia berharap kesuksesan mewakili Sulawesi Tengah di ajang yang sama
pada tahun 2011,2012, dan 2013 dapat ia ulangi.
Slamet
Riadi berhasil mewakili Sulawesi Tengah dalam Gelar TTG Nasional selama 3 tahun
berturut-turut dari tahun 2011-2013. Pada tahun 2011, mantan pegawai PLN ini
mewakili Sulawesi Tengah dengan inovasi Air Bio Terapi HP 513. Pada tahun 2012,
ia mewakili Sulawesi Tengah dengan inovasi handle listrik otomatis. Pada tahun
2013, ia mewakili Sulawesi Tengah dengan inovasi alat pengusur tikus.
0 Comments