Satu lagi taman wisata di Sulawesi Tengah dengan
keindahan alam yang luar biasa menakjubkan. Mata seakan tak jemu memandang kebesaran
ciptaan Tuhan ini. Kasan taman Wisata Wera menawarkan kepada anda eksotisme
alam yang memaqnjakan mata dan menyegarkan raga anda.
Pada awalnya, potensi wisata yang ada di kawasan ini
adalah Air Terjun Wera dan kawasan hutan sekunder pada tahun 1980. Kawasan ini
ditetapkan menjadi Taman Wisata berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 843/Kpts/Um/11/1980 tanggal 25 November 1980, dengan luas kawasan
sekitar 250 hektar.
Kawasan
Taman Wisata Wera terletak ± 20 km sebelah selatan Kota Palu. Secara
administratif, Taman Wisata ini terletak di Desa Wera Kecamatan Dolo Barat,
Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah. Kawasan ini relatif dekat dan mudah
dijangkau karena telah ada jalan raya beraspal yang menghubungkan Kota Palu
dengan desa-desa di sekitarnya.
Untuk mencapai kawasan ini pengunjung dapat naik kendaraan umum (minibus) dari
Terminal Petobo Palu, atau kendaraan pribadi dengan rute:
Palu–Rarampadende–Balumpewa) perjalanan ke lokasi ini hanya membutuhkan
waktu ± 30 menit.
Berada di ketinggian
antara 150 meter-800 meter di atas permukaan laut (dpl) ini memiliki topografi
berlereng dan berbukit terjal dengan kemiringan antara 60%-90%. Di antara
perbukitan yang terjal tersebut terdapat sebuah lembah sempit yang merupakan
aliran Sungai Wera. Sungai Wera tidak terlalu lebar dan tidak terlalu dalam,
karena mengalir melalui bebatuan yang terjal. Aliran air sungai Wera sampai
saat ini masih terjaga keasriannya, karena di daerah perbukitan terutama daerah
sekitar puncak masih terdapat hutan yang lebat. Airnya yang jernih masih
mengalir sepanjang tahun.
Pada suatu bagian
sungai, aliran sungai Wera melewati celah perbukitan dan membentuk air
tejun. Inilah salah satu pemandangan terbaik di Taman Wisata Wera yaitu
Air Terjun Wera. Sama seperti beberapa air terjun di Sulawesi, Air Terjun Wera
memiliki beberapa tingkat. Air terjun utama meluncur dari bebatuan tebing
diantara bukit-bukit setinggi kira-kira 100 meter. Dibawah air tejun utama ada
beberapa tingkat air tejun namun tidak terlalu tinggi. Setelah turun ke tempat
yang agak datar, aliran sungai Wera berlanjut ke arah desa Kaleke dan beberapa
desa sekitarnya.
Para wisatawan tidak hanya dapat menikmati sejuknya
udara dan menyaksikan keindahan air yang jatuh dari atas tebing dengan
ketinggian sekitar 100 meter, tetapi juga dapat melakukan berbagai kegiatan
wisata yang menyenangkan seperti mandi atau berenang di Sungai Wera yang airnya
sejuk; mendaki gunung ke arah puncak bukit di sekitar air terjun sambil
menikmati pemandangan yang indah; berkemah di daerah datar di bagian utara dan
di puncak bukit dekat Dusun Ngatapapu; dan photo
hunting keindahan alam di sekitar air terjun dan kehidupan masyarakat di
sekitarnya.
Tidak hanya itu saja, wisatawan juga dapat menyaksikan
keragaman flora dan fauna yang hidup di kawasan ini. Flora yang tumbuh di
kawasan ini, antara lain : kenari/ntoli (canarium
aspermun), bintangur (callophylum sp.),
lebanu (nauclea sp.), beringin (ficus benyamina), lei (palagulum javanicum), serta beberapa
tumbuhan epifit, seperti anggrek tanah, dan pakis sarang (asplenium nidus).
Adapun jenis fauna yang hidup di kawasan ini, antara
lain : monyet hitam (macaca tonkeana),
enggang/allo (aceros cassidix), ayam
hutan (gallus gallus), burung gagak (corvus sp.), babi hutan (sus colobensis), rusa (cervus timorencis), burung nuri kepala
biru (trichoglossus omatus), dan
kakatua jambul kuning (cacatua sulphurea).
Hutan Taman Wisata
Wera juga termasuk jenis Hutan Hujan Tropis. Di samping jenis tumbuhan yang
beragam, di dalam taman ini juga terdapat banyak pepohonan yang rimbun dan
lebat. Anda akan menemukan udara yang bersih dan sangat sejuk. Kontur
daratannya yang berbukit-bukit menyuguhkan pemandangan yang hijau nan indah.
Bagi Anda yang senang
berpetualang, tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan yang asri ini
adalah di puncak Air Terjun Wera.
Anda bisa mencapainya dengan berjalan kaki, menyusuri jalan setapak di tengah
hutan lindung ini. Disarankan agar Anda memakai alas kaki yang sesuai untuk
medan terjal, misalnya sepatu untuk tracking. Jalan setapak tersebut
akan menanjak, mengingat wilayah hutan ini yang berbukit. Sesampainya di puncak
air terjun, Anda akan menemui pemandangan yang menakjubkan. Air terjun yang
berada di bawah Anda, mengalir berkelok menyusup ke dalam rimbun pepohonan nan
hijau.
Jika Anda ingin
menghabiskan malam dengan berkemah, Anda bisa melakukannya di dataran di
sebelah utara dan di puncak bukit di dekat desa Ngatapapu. Dalam perjalanan ke
sana Anda bisa mampir sejenak di tepi sungai Wera, untuk menikmati kesejukan
dan kesegaran aliran sungai Wera yang jernih.
(Disarikan dari berbagai sumber, dengan penambahan dan pengeditan seperlunya)
0 Comments